Wednesday, 26 March 2014

Tahun Penyelamatan Narkoba


            Kemarin mendung. Yah, padahal pengennya cuaca cerah kayak biasa. Takut ujan. Soalnya mau ada acara  penting. memang penting. lebih penting daripada melanjutkan tidur atau download film detektif conan. Pagelaran seni dan budaya dalam rangka pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di gedung smesco. Pasti dapet ilmu banyak nih, makanya gak boleh dilewatin.

            Lupakan  masalah salah jalur karena ketiduran. Lupakan soal macetnya Jakarta dan panjangnya antrian. Lupakan soal jembatan penyebrangan sepanjang 200 m antara cempaka timur transit ke arah PGC. Lupakan soal belumnya gue sarapan. Yang paling penting adalah bisa ngehadirin acara itu. Biasanya kalo ambisi gede gitu, yang lain mah lewat.
basuki yusuf - Linda Gumelar - Anang Iskandar - Anya Dwinov
            Ternyata acara lebih besar dari dugaan gue. ribuan anak remaja, yang gue taksir masih SMP-SMA dan juga ibu-ibu pake baju ijo turquoise berlogokan BNN di bagian depan, mondar mandir di gedung yang mirip dengan kubah masjid itu. Wah wah wah…kirain Cuma sekedar konferensi pers doank, ternyata sudah jadi seperti festival yah. Salah satu cara kreatif badan narkotika nasional dalam upaya mencegah generasi muda terjerat narkoba. Ingat semboyan yang biasa digunakan kalo ada event seperti ini, “narkoba NO, prestasi YES”. Mungkin itu mindset yang ingin dibuat oleh BNN.
            “pak, blogger registrasinya dimana?”
            “wah saya kurang tahu mas, coba Tanya mbak yang di sebelah”
Padahal mereka sama-sama panitia. Beda manajemen kali ya (alaaah udah kayak artis aja)
            “mbak, blogger registrasi dimana?”
            “dihatiku…” *musathil

            Mungkin belum familiar yah kampanye 2014 sebagai tahun penyelamatan narkoba. Maksudnya tuh kita pengen diubah mindsetnya untuk bersama-sama membantu para pengguna narkoba biar direhabilitasi. Dengan adanya UU no. 35 Tahun 2009 dan PP no. 25 tahun 2011, diharapkan penyelamatan narkoba ini bisa berhasil dan membuat Indonesai bebas narkoba tahun 2015.
            Nah, kerjasama antara BNN, Kemenkominfo serta kementerian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, membuat acara ini semakin menunjukkan tekad serius untuk bisa memberantas narkoba di kalangan remaja Indonesia. Acara ini juga menghadirkan orang-orang yang berkompeten di bidangnya masing-masing, sebut saja kepala BNN, bapak Anang Iskandar, menteri pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, ibu Linda Gumelar, dan staf dari kementerian komunikasi dan informasi, Bapak basuki Yusuf.
            Ketiga narasumber yang dipandu oleh moderator, Anya Dwinov, ini berlangsung alot, nyaman dan sederhana. Setidaknya, dari acara ini ada beberapa poin penting yang perlu ditekankan untuk diberitahukan kepada masyarakat, antara lain :
1.      Narkoba itu samar-samar, tidak jelas. Itulah yang membuat remaja sering terjerumus buat mencoba untuk merasakannya. Itulah mindset yang pengen dibuat oleh pengedar ini, agar mereka langsung untuk coba dulu, baru komentar.
2.      Semangat penyelamatan bagi pengguna narkoba untuk dimasukkan ke dalam rehabilitasi. Dari dulu tahun 1976 sampai sekarang hampir tidak pernah ada pengguna narkoba yang berakhir di rehabilitasi, selain mereka takut untuk direhabilitasi, penuntut juga lebih banyak menjatuhkan hukuman kepada pengguna narkoba di penjara. Padahal mereka akan jauh lebih berguna di rehablitiasi daripada di penjara. Pengguna narkoba, dalam perspektif yang salah menganggap bahwa mereka adalah tersangka, padahal sebenarnya mereka itu korban yang perlu disembuhkan. Kurangnya informasi mengenai mekanisme dan kegiatan rehabilitasi membuat pengguna takut untuk direhabilitasi.
3.      Pengguna narkoba murni yang hanya menjadi konsumen narkoba tanpa melakukan tindak kejahatan, jika melaporkan diri kepada IPWL (instansi penerima wajib lapor) tidak akan dipenjara, tetapi langsung direhabilitasi. Inilah yang belum banyak diketahui oleh masyarakat saat ini, oleh karena itu mereka lebih memilih untuk menyembunyikan keluarga, sahabat atau malah dirinya sendiri daripada masuk penjara. Dengan masuk rehabilitasi, pengguna diharapkan bisa sembuh dengan cepat dan kembali ke masyarakat seperti biasanya.
4.      Mau gak mau kita memiliki 2 dunia yang berbeda yaitu dunia konvensional dan dunia maya. Dan pada dasarnya, efek dari dunia maya bisa mengalahkan efek dari dunia nyata itu sendiri. Gak sedikit orang yang lebih mudah dipengaruhi oleh apa yang ada di dunia maya daripada dunia “nyata” mereka. Apalagi di dunia maya, semuanya bebas, dan privasi, sehingga untuk diawasi pun lebih sulit. Oleh karena itu perang orang tua dan keluarga yang ada di rumah agar bisa mengendalikan perilaku dan informasi yang didapatkan anak.
5.      Kementerian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak pada dasarnya memiliki berbagai macam program dalam upaya untuk mencegah penggunaan narkoba dikalangan anak, diantaranya :
a.       Forum anak daerah dan forum anak nasional, yang dijadikan sebagai wakil di masing-masing tempat untuk memberikan contoh yang baik kepada anak-anak lain yang ada di daerah untuk bisa belajar hidup sehat serta bersama-sama memerangi narkoba.
b.      Program total sayang anak (semoga gak salah denger) yang telah dijalankan di 130 kabupaten/kota di Indonesia yang salah satunya memiliki fokus kepada upaya orang tua di dalam menjaga anaknya agar tidak terjerumus narkoba. Pemberdayaan orang tua di dalam mendidik anaknya lebih baik lagi, karena orang tua adalah kunci pembentuk karakter dan sifat dari anak kelak.
6.      BNN tidak bisa berjalan sendiri, oleh karena itu perlu adanya kerjasama dari semua pihak.

Lumayan sih ilmu baru yang didapet gitu. Pengennya sih sampe acara selesai, Cuma karena ada kulaih jam 1, gue mutusin diri buat balik pas jam 11 nya. Secara gitu, acara sekeren ini emang jarang-jarang ada, jadi gak boleh ditinggalin.
Sarannya sih buat pak anang dan orang-orang BNN di sana, jangan lupain juga masyarakat Indonesia di luar sana yang pada dasarnya jauh lebih membutuhkan penerangan lebih dalam mengenai penyalahgunaan dan rehabilitasi pengguna narkoba ini. Yah kalo di Jakarta kan orang udah banyak yang tahu tuh, walaupun penyalahgunanya paling tinggi sih di Indonesia, Cuma gerakan ini gak akan bisa berhasil kalau Cuma dilaksanakan di satu tempat. Jadi, lakukan secara merata gitu deh. Kan kalo Indonesia bebas dari narkoba juga, itu jadi kebanggaan kita bersama nantinya :)

baca juga :
NARKOBA DAN SHERLOCK HOLMES, APA KATA DUNIA?
KENALIN, GUE NARKOBA
7 FAKTA UNIK GANJA
JALAN-JALAN KE BNN YUK!!!
PROSEDUR PEMUSNAHAN NARKOBA
12 ALASAN ANEH PAKE NARKOBA
NGAPAIN AJA SIH KALAU MASUK REHABILITASI?
JIKA SUPERHERO PAKE NARKOBA...
TERIMA KASIH, BU, PAK
9 KEGIATAN SEKOLAH AGAR BEBAS DARI NARKOBA
NTB, TERUS LAWAN NARKOBA!



No comments:

Hokben Bontang Akhirnya Buka!

Beberapa bulan yang lalu pas masih tinggal di Bontang pernah bikin survey di sosial media: "Apa yang belum ada di Bontang yang kalian h...