lomba gendang belek NTB |
Pernah denger “gendang beleq” gak?
Kesenian khas dari suku sasak di Lombok ini memang bagus dan simbol pemersatu
umat. Betapa tidak, di NTB, khususnya di pulau Lombok, gendang beleq menjadi
arena hiburan paling ampuh untuk mendatangkan massa sehingga bisa bersenang ria
walaupun di tengah kesedihan yang menerpa, jiahahahaha… buat yang belum tahu,
gendang beleq itu sesuai dengan bahasa sasak yang diartikan ke Indonesia,
gendang = gendang, beleq = besar. Jadi, artinya gendang yang besar, karena
gendangnya emang besar-besar, sekitar 1 meter bahkan lebih. Sebenernya sih,
gendang beleq bukan isinya Cuma gendang doank, tapi juga gong, kecimol
(kemerincik), bahkan sampe seruling. Biasanya sih dipake pas acara nikah,
lamaran, sunatan atau sekedar untuk menyambut tamu kehormatan.
Lah, terus hubungannya gendang beleq
dengan narkoba apaan? Nah ini dia yang beda di NTB. Gendang beleq, selain
fungsinya sebagai yang telah dijelasin sebelumnya, juga untuk penyalur seni dan
bakat agar terhindar dari penggunaan narkoba. Kok bisa? nah, salah satu upaya
menurunkan angka penyalahguna narkoba di NTB dengan memberdayakan kesenian khas
ini. Kan kalau waktunya diisi dengan hal bermanfaat gini, jauh lebih baik
daripada menggunakan narkoba kan?
Mungkin ide itulah yang dijadikan
sebagai motivasi untuk mengurangi penggunaan narkoba di NTB. 18 Juni 2013 lalu,
diselenggarakanlah festival gendang beleq se-provinsi NTB dalam rangka
menyelenggarakan Hari Anti Narkotika Nasional. Sepengetahuan gue, Jarang-jarang
sih NTB menyelenggarakn event kesenian sebesar ini, makanya gue merasa sedikit
rugi gak menyaksikannya.
Dengan suksesnya pelaksanaan Peringatan HANI 2013 Tingkat
Provinsi NTB yang dipusatkan di Lombok Barat maka akan meningkat pula kesadaran
masyarakat untuk menciptakan Komunitas Global yang Hidup Sehat Tanpa Narkoba.
Peredaran narkoba tidak memandang wilayah. Hampir
seluruh tempat di dunia ini telah ditaburi oleh obat terlarang itu. Termasuk
Indonesia. Bahkan Indonesia menjadi salah satu tempat paling empuk, pasar
paling menggiurkan bagi narkoba. Gak heran begitu banyak warga asing yang
ketangkep Kepolisian atau BNN yang ketahuan melakukan transaksi barang haram
ini.
Tidak terkecuali di Nusa Tenggara
Barat. Provinsi di bagian gugusan pulau kecil Indonesia tengah, yang terdiri
dari 2 pulau utama, ini menjadi tujuan “berikutnya” bagi para pengedar narkoba
melihat tidak sedikitnya penyalahguna yang telah ditemukan di tempat ini. Dari
sekitar 4 juta jiwa yang terbukti sebagai penyalahguna narkoba ini, sekitar 1,2
% berada di NTB. Ini yang terlihat ya, entah yang tertangkap tangan menggunakan
sampe di giring ke BNNP atau kepolisian, sedangkan yang belum terdeteksi
pastinya lebih dari itu, mengingat yang namanya narkoba ini fenomenanya kayak
gunung es, sedikit yang terlihat, masih banyak lagi yang tersembunyi.
Artinya bahwa, dari 4,6 juta
penduduk NTB yang ada, 60.000 telah menyalahgunakan narkoba. Terus, Lombok
Timur dengan kepadatan penduduk paling tinggi dari 10 kabupaten yang ada di
NTB, yaitu 1,2 juta berarti ada 15.600 jiwa telah menularkan narkoba ini dengan
sengaja. Sedikit? Gak juga, itu menurut gue banyak untuk daerah damai seperti
NTB. Gue, setelah ngelihat ini menjadi prihatin, karena setahu gue NTB itu
daerah yang masih menjaga tradisi, dan tidak ada sama sekali tradisi untuk pake
narkoba. Tidak ada! Gue, sebagai putra asli Lombok Timur, keturunan suku sasak
sejak lahir, merasa tergerak untuk membantu semeton-semeton
(saudara-saudara) sasak lainnya agar tidak terjangkit narkoba ini. Kecewa
memang melihat daerah yang salah satu pulaunya dikenal dengan pulau 1001 masjid
ini, ternyata tidak terlepas dari pengaruh narkoba.
Dengan adanya 15.600 jiwa pengguna
narkoba ini, artinya 1 dari 100 orang yang gue kenal adalah pengguna narkoba.
Wow! 1 dari 100? Artinya kalo gue punya temen seangkatan pas SMA sebanyak 256,
ada sekitar 2-3 orang yang pake narkoba. Gue belum pernah nemuin temen yang
pake narkoba, sepertinya ada di antara mereka yang telah terkena. Entahlah . Walaupun pada prinsipnya gue percaya temen-temen
yang gue kenal kagak bakalan mau menggunakannya.
Tren penyalahgunaan narkoba di NTB
masih tabu memang, gak setenar yang ada di Jakarta dan kota-kota besar lainnya.
Namun, ini tetap saja harus diantisipasi agar tidak menjadi lebih besar. Oleh
karenanya, BNNP dan kepolisian daerah NTB terus berpacu untuk bersama-sama
saling membantu memberantas peredaran narkoba ini. Rehabilitasi pengguna
narkoba juga sedang disosialisasikan sampai sekarang, karena penduduk NTB pada
umumnya masih takut untuk melaporkan teman atau keluarganya yang telah
menggunakan narkoba. Eh, narkoba di sini yang dimaksud itu selain rokok ya,
soalnya kalo rokok, NTB pada umumnya, dan Lombok Timur khususnya, itu penghasil
Tembakau nomor 2 terbesar di Indonesia, hehehe…
Menurut gue sih, sejauh yang gue
tahu sampe tahun 2011 gue masih berdiam lama di Lombok, penyuluhan dan
sosialisasi serta pendekatan tentang narkoba ini masih kurang dari BNNP dan
kepolisian. Selama 3 tahun sekolah pas SMA, seinget gue, Cuma sekali dari
kepolisian datang buat penyuluhan narkoba. Itu pun Cuma buat perwakilan kelas
aja, dengan harepan perwakilan kelas ini nantinya ngasitahu temen-temen di
kelasnya.
Nah, mungkin setelah tahu perubahan
paradigma pemberantasan narkoba ini gak Cuma lewat yang namanya penyuluhan,
dilakukan hal-hal kreatif oleh pemerintah provinsi NTB. Selain dengan festival
gendang beleq tadi, ada juga program BNN goes to school. BNN Goes To School ini
adalah program reality show kegiatan peran serta masyarakat di lingkungan sekolah
dalam upaya mencapai lingkungan Pendidikan Bebas Narkoba. Roadshow Anti Narkoba
BNN Provinsi NTB ini berkerjasama dengan RRI Mataram, dimaksudkan untuk
memberikan informasi P4GN dengan menjelasakan tentang penyalahgunaan, bahaya,
serta dampak dari penggunaan Narkoba yang digandengkan dengan penampilan
kegiatan kreatifitas maupun ekstrakulikuler inovatif dan menarik dari tiap-tiap
sekolah.
Acara Roadshow ANTI NARKOBA BNN
Provinsi NTB ini sudah dimulai pada tanggal 26 - 28 Agustus 2013. Acara ini
direncanakan akan dilaksanakan di 3 kabupaten/kota yaitu Kabupaten Dompu,
Kabupaten Bima, dan Kota Bima. Peserta diperkirakan akan mencapai kuarang lebih
450 siswa Sekolah Menengah Atas atau Sederajat. Sayang yah, kabupaten/kota di
pulau Lomboknya belum dapet bagian buat ikutan acara se-keren itu. Padahal gak
sedikit loh remaja di pulau Lombok yang antusias banget kalau ada event yang
kayak gitu. Apalagi di Lombok Timur, hehehehe…
Harepan gue sih ke depannya, BNNP
maupun kepolisian tetep menjaga dan rutin melakukan penyuluhan dan sosialisasi
kepada seluruh masyarakat NTB dalam hal pemberantasan narkoba ini. Kalau Cuma
sekali dua kali sih mungkin gak mempan, mesti terus menerus dan pantang
menyerah. Selain itu, seharusnya BNNP atau kepolisian juga melakukan
lomba-lomba dalam rangka memerangi narkoba ini. Selain lomba gendang beleq yang
udah dilaksanakan baru-baru ini, BNNP atau kepolisian bisa melirik golongan
remaja, yang masih sekolah untuk mengapresiasikan kemampuannya untuk hal yang
bermanfaat daripada menggunakan narkoba.
In the end, much love for NTB free
of drugs…
baca juga :
NARKOBA DAN SHERLOCK HOLMES, APA KATA DUNIA?
KENALIN, GUE NARKOBA
7 FAKTA UNIK GANJA
JALAN-JALAN KE BNN YUK!!!
PROSEDUR PEMUSNAHAN NARKOBA
12 ALASAN ANEH PAKE NARKOBA
NGAPAIN AJA SIH KALAU MASUK REHABILITASI?
JIKA SUPERHERO PAKE NARKOBA...
TERIMA KASIH, BU, PAK
9 KEGIATAN SEKOLAH AGAR BEBAS DARI NARKOBA
baca juga :
NARKOBA DAN SHERLOCK HOLMES, APA KATA DUNIA?
KENALIN, GUE NARKOBA
7 FAKTA UNIK GANJA
JALAN-JALAN KE BNN YUK!!!
PROSEDUR PEMUSNAHAN NARKOBA
12 ALASAN ANEH PAKE NARKOBA
NGAPAIN AJA SIH KALAU MASUK REHABILITASI?
JIKA SUPERHERO PAKE NARKOBA...
TERIMA KASIH, BU, PAK
9 KEGIATAN SEKOLAH AGAR BEBAS DARI NARKOBA