Thursday, 26 June 2014

pendidikan sex anak, pentingkah?

tahu gak sih kalo korpus callosum (bagian di dalam otak yang menjadi penghubung otak kiri dan kanan) antara cewek dan cowok itu berbeda? punya cewek lebih besar sedangkan punya cowok lebih kecil. terus? nah, akibatnya cewek lebih bisa multitasking, sedangkan cowok gak, tapi cowok lebih fokus ngerjain sesuatu daripada cewek. makanya gak heran kalo ibu-ibu itu bisa masak sambil nyusuin bayi dan nonton tv, sedangkan cowok kalo udah nonton bola itu kayak udah gak bisa diganggu gugat.

*tiba-tiba gue pinter kedokteran

hahaha...itu bukan katanya gue kok, itu yang gue dapetin pas ikutan talkshow pendidikan sex bagi anak yang diadain sama magdalene, di Aksara-kemang. 

apa yang pertama kali terlintas di otak  lo pada pas denger kata sex education?

"jorok!"
"mesum!"
"haram!"
"gak boleh!"

kayak gitu? sama berarti kayak yang ada di otak gue *lol. tapi ternyata pendidikan sex itu gak kayak gitu loh. ternyata memang pendidikan sex itu dibutuhkan di zaman yang modern ini agar anak tidak salah dalam mencari kebenaran tentang itu. dan bahasa yang digunakan juga secara halus tetapi jujur, dengan pendekatan yang familiar dengan anak sesuai dengan umurnya. setidaknya itu katanya dr. ratna dan dr. edward, yang jadi narasumber di acara talkshow itu. awalnya gue kira bakalan geli sendiri atau bakalan malu-malu sendiri dengerin penjelasannya, tapi ternyata gak tuh. semua dijelasin secara masuk akal dan jauh dari image jorok dan mesum gitu.

di sana, gue pertama kali tahu kalo perkembangan psikoseksual seorang anak, baik cewek maupun cowok itu berdasarkan umur dapat dibagi menjadi :
  • 0-1 tahun itu fokus pada tahap oral, dimana kenikmatan masih pada mulut yaitu makan, mengecap dan bersuara. makanya gak heran kalo bayi-bayi suka banget suka memasukkan sesuatu dalam mulut dan ngomong sesuatu yang mungkin belum kita ngerti.
  • 1-3 tahun itu fokus pada tahap anal, yaitu kenikmatan dengan menahan atau mengeluarkan kotoran. gak heran di umur ini sering banget anak pada ngompol dan BAB.
  • 3-6 tahun itu berarti falik, yaitu mulai merasa kenikmatan sama alat seksual sendiri. di umur ini sebenernya mereka udah bisa ngerasain kenikmatan ketika alat kelaminnya di pegang. makanya, kontrol dari orang tua di umur ini mesti lebih ketat lagi dan mulai jelasin kenapa-kenapa-kenapanya, bukan jangan-jangan-jangan tanpa ngasi penjelasan dan pendidikan yang terus menerus.
  • 6-11 tahun adalah masa laten, dimana mereka sudah bisa mengidentifikasikan perbedaan jenis kelamin orang tua dan mereka.
  • 12-18 tahun adalah masa genital dimana anak sudah mulai tertarik pada lawan jenis. di sini mulai lebih intens dalam melakukan komunikasi dengan anak biar anak gak salah sangka dan lebih memilih "curhat" sama orang lain. karena seharusnya orang tualah yang lebih berhak tahu.
kirain peserta lain bakalan pasif gitu nanggepin narasumbernya ngomongin soal tabu kayak gitu, eh ternyata mereka antusias banget dengan melakukan tanya jawab seputar perkembangan sex yang dialami anak-anak mereka. dan disana diberikan penjelasan dan saran yang sebelumnya mungkin belum berani dilakukan sama orang tua sama anaknya yang masih kecil.

ternyata, jujur mengenai sex kepada anak dengan bahasa yang sesuai dengan umur mereka itu penting banget biar si anak juga sudah tahu mengenai alat kelamin dan perkembangan seks. misalnya nih, jangan takut bilang kalo alat kelamin cowok itu namanya "penis" , bukan "burung". karena akan ada perbedaan persepsi di anak yang masih kecil antara "burung" yang seharusnya bisa terbang tapi gak terbang-terbang dengan "penis" yang memang bahasa ilmiah yang seharusnya terbiasa di dengar sama anak agar ketika bergaul dengan yang seumuran mereka tidak takut atau malu lagi. bahkan mereka bakalan menjadi semakin selektif dan lebih mengerti nantinya. 

emang sih, ini itu omongan yang tabu dan banyak diperdebatkan di kalangan masyarakat Indonesia. secara gitu, pendidikan sex itu masih dirasa sebagai hal yang mengandung pro dan kontra. padahal sebenarnya itu baik banget buat anak, daripada anak nanti cari tahunya sama orang lain yang pada dasarnya juga tidak tahu sebagaimana mestinya tapi karena punya niat jahat maka akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.



Hokben Bontang Akhirnya Buka!

Beberapa bulan yang lalu pas masih tinggal di Bontang pernah bikin survey di sosial media: "Apa yang belum ada di Bontang yang kalian h...