Mungkin banyak yang gak tahu
kegiatan di tempat rehabilitasi pengguna narkoba itu ngapain aja sih? Apel? Upacara?
Dibentak-bentak ama petugas? Kelahi kayak dipenjara? Tempat tidur yang sesak? Bukannya
tambah sembuh malah tambah sakit deh kalau gitu. Ternyata tidak separah itu kok.
Namanya tempat rehabilitasi ya
gimana caranya kita bisa kembali menjadi orang normal. Kembali untuk tidak
kecanduan dengan narkoba lagi. Orang-orang yang peduli ama pecandu narkoba gak
begok-begok amat kok ngedesain tempat rehabilitasi yang terkesan menakutkan
gitu. Semua tempat rehabilitasi, baik yang disediain pemerintah lewat Badan
Narkotika Nasional maupun swasta, cukup menyenangkan.
Nah, tahapan-tahapan yang mesti
dilalui oleh pecandu narkoba yang ingin disembuhkan di tempat rehabilitasi,
dalam hal ini dari pemerintah melalui BNN, adalah :
1.
Penerimaan
Dimana pecandu
diterima untuk di data. Biasanya pas pertama gini, pihak rehabilitasinya
melakukan diagnosa tuh ama pasiennya agar bisa diketahui kondisi yang diderita
sejauh ini. Diagnosanya ini biasanya dengan metode :
·
Wawancara, bisa
bertanya ama pasiennya, bisa juga ama keluarga atau sahabat-sahabatnya
·
Pemeriksaan fisik,
dengan melihat dari luar sejauh mana gejala yang udah timbul, sama sejauh mana
dampak yang diderita ama pasien
·
Pemeriksaan organ
dalam, bisa lewat tes darah, tes urin, tes liur dan sebagainya.
Nah, dari hasil
tes awal ini, biasanya pasien bisa dikelompokkan ke dalam golongan-golongan :
a) Intoksikasi atau keracunan. Kalau keracunan gini,
mesti dirujuk untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan ke rumah sakit.
b) Withdrawl tanpa komplikasi, artinya pasien sudah
putus dengan zat narkoba dan gak ada penyakit yang berhubungan yang ditemukan. Kalau
yang ini langsung dibawa ke tahap 2, yaitu detoksifikasi.
c) Withdrawl dengan komplikasi, artinya walaupun pasien
sudah putus dengan zat narkoba, tapi ditemukan penyakit-penyakit yang
berhubungan, misalnya hepatitis, jantung, HIV/AIDS, dan butuh dirujuk ke rumah
sakit.
d) Overdosis dan gangguan kejiwaan, juga harus dirujuk
ke rumah sakit. Buat yang gangguan jiwa, mesti dibawa ke rumah sakit jiwa.
e) Negative, artinya ternyata gak ada narkoba yang ada
di dalam tubuhnya. Pasien bisa dipulangin.
2.
Detoksifikasi
Di sini, upaya
untuk mengeluarkan racun yang ada di dalam tubuh pasien dilakukan dengan
intensif. Lamanya tergantung kondisi pasien itu sendiri, biasanya sih sebulan
gitu. Detoksifikasi ini bisa pake fasilitas yang ada di tempat rehabilitasi,
bisa juga dengan rawat jalan atau dirujuk ke rumah sakit. Tergantung kondisi
pasien lagi sih sebenernya.
3.
Pra rehabilitasi
Tahap ini
merupakan tahap awal program rehabilitasi yang sesungguhnya, dimana pasien akan
dikontrol melalui koordinasi dari dokter, psikiater, pekerja sosial sampai
dengan oleh pemuka agama masing-masing. Supaya mereka siap menjalani
rehabilitasi nantinya sampai selesai.
4.
Assessment
Kegiatan di
tahap ini antara lain :
a) Pengamatan pasien secara mendalam terhadap pasien
oleh petugas
b) Wawancara
c) Review data pribadi
d) Riwayat penggunaan narkoba
e) Penggalian bakat dan minat pasien
f)
Test psikologis
g) Pembuatan kesepakata/perjanjian dengan pasien, kayak
kesediaan orang tua dan klien untuk direhabilitasi, jangka waktu yang
diinginkan sampe dengan program yang akan dijalankan. Pemerintah udah baik
banget ya, masih aja butuh persetujuan kita buat bisa kembali normal.
5.
Pembinaan dan pelatihan
Setelah melalui
kegiatan interaktif dengan petugas, dilakukan kegiatan interaktif dengan pasien
sekitar yang ada di tempat rehabilitasi. Hal ini untuk membangkitkan semangat
dan motivasi yang ada di dalam pasien. Adapun kegiatan-kegiatannya itu :
a) Bimbingan fisik, seperti olahraga, kesenian,
rekreasi sampe dengan perawatan kesehatan
b) Bimbingan spiritual, seperti kegiatan keagamaan yang
intensif. Jangan mikir kayak di pesantren ya, di sini pastinya disesuain dengan
kondisi pasiennya. Bukan dipaksa-paksa banget gitu. Yang agama islam ya solat,
ngaji, puasa. Kalo yang Kristen ya ke gereja, baca al-kitab, dll.
c) Bimbingan sosial, kayak kegiatan-kegiatan yang
berkelompok gitu, gotong royong atau games-games berkelompok.
d) Bimbingan belajar dan keterampilan kerja, dikasi
pelajaran, diajarin keterampilan kerja yang sesuai dengan bakat dan minatnya. Asyik
kan? Jadi pas keluar udah bisa kerja dan gak ketinggalan dengan perkembangan
informasi yang ada di luar.
e) Pembahasan kasus yang dialami sampai dengan evaluasi
perkembangan
6.
Resosialisasi
Jika telah lolos
tahap pembimbingan dan pelatihan, maka pasien akan diberikan kesempatan untuk
bersosialisasi dengan dunia luar, sedikit demi sedikit. gak Cuma di dalam
tempat rehabilitasi saja, jadi pasien tidak terlalu bosan. Misalnya, pasien
disalurkan untuk magang atau kerja sementara di perusahaan atau kantor
pemerintah yang dirasa aman dan bisa mengembalikan semangatnya. Bisa juga
pasien diberikan kesempatan untuk mengunjungi keluarga, berbelanja di pasar,
ikut kompetisi olahraga, sampai dengan dikasi cuti untuk pulang ke rumah. Selain
itu, di sini pasien mengikuti program pencegahan kekambuhan. Pasien tetap di
kontrol, diberikan konseling dan harus tetap dievaluasi sejauh mana
perkembangannya sebelum benar-benar keluar.
7.
Bimbingan lanjut
Jika pasien
masih membutuhkan bimbingan setelah diperbolehkan untuk keluar, masih
disediakan bimbingan lanjutan berupa konseling dari rumah masing-masing. Nah di
sini biasanya pasien berada di halfway house atau rumah antara, dimana pasien
boleh berada di rumah ini karena belum memungkinkan atau belum siap untuk balik
ke rumah sebenernya.
8.
Terminasi
Tahap akhir dari
program ini, pelepasan pasien ke dunia luar kembali. Dalam hal ini, pasien
telah lolos buat ngikutin semua program yang ada dan dipercaya bisa kembali
membangun kehidupannya yang lebih baik.
semua ini rata-rata selesai dalam jangka waktu 1 tahun loh, bisa lebih cepet kok, tergantung dari perkembangan kondisi pasien. Abis
tahu semuanya, bukankah tempat rehabilitasi itu sebenernya menyenangkan? Ketemu
teman baru, diajarin keterampilan yang belum tentu kita dapat di luar sampe
dengan diajarin solat, ngaji, dan puasa. Gak heran deh, gak sedikit pecandu
yang keluar dari panti rehabilitasi bisa jadi ustad. Jadi, buat para pecandu yang
pengen cepet sembuh, jangan takut buat datang ke tempat rehabilitasi. Semakin cepat,
semakin baik.
No comments:
Post a Comment