Tenaga Penyuluh Lapangan (TPL) IKM kementerian
perindustrian RI adalah sumber daya manusia yang dipersiapkan oleh
kemenperin (kementerian perindusrian) untuk melakukan penyuluhan,
pendampingan serta konsultasi bagi IKM (Industri Kecil dan Menengah) di
seluruh Indonesia. Dengan SDM yang dipersiapkan ini, pemerintah berharap
bisa membangun IKM sebagai salah satu pilar perekonomian nasional. TPL
IKM ini disaring dari seluruh kabupaten/kota yang ada di seluruh
Indonesia.
Pada kesempatan ini, saya akan sedikit mengulas salah satu kegiatan besar TPL, yaitu silaturahmi TPL. Dari 8 sekolah yang berada di bawah kemenperin, pada tahun 2013 ini, silaturahmi TPL se-Indonesia dilaksanakan di STTT (sekolah tinggi teknologi tekstil) Bandung. Saya sebagai ketua TPL STMI (Sekolah Tinggi Manajemen Industri) Jakarta, tentu saja harus mempersiapkan teman-teman saya di sini untuk keberangkatan ke Bandung.
Setelah rapat beberapa kali sebelum keberangkatan, kami memutuskan untuk menyewa bus Primajasa, seharga Rp. 2.530.000 / hari atau tepatnya 18 Jam perjalanan, jika melebihi jam yang telah ditentukan maka akan dikenakan biaya denda sebesar 100-200 ribu/jam. Kami harus berangkat pukul 05.00, agar diharapkan bisa sampai di bandung pukul 08.00, karena acara akan dimulai pukul 08.30. Seperti biasa, teman-teman yang berjumlah 57 orang, ngaret karena mengantri mandi, membuat kami terpaksa berangkat pukul 05.30.
Melewat 2 tol utama, membuat perjalanan kami serasa nyaman dan santai.
Walaupun sempat berhenti 2x karena ada teman-teman yang ingin buang air
kecil dan buang air besar, tidak membuat kami gelisah akan terlambat
nantinya. Karena ternyata kami tiba di Bandung, tepatnya di jalan
Jakarta no.31, dekat kebun warung pukul 08.21.
Setibanya di sana kami disambut hangat oleh saudara-saudari TPL STTT
Bandung di depan aula mereka yang seakan telah siap menampung seluruh
anak-anak pintar di bawah kementerian perindustrian ini. Setelah
menandatangi spanduk bersama, kami dibagikan sarapan dan dipersilahkan
untuk mengambil tempat duduk masing-masing.
Setelah melakukan sambutan dari perwakilan tiap kampus, tibalah saat
yang ditunggu untuk penampilan tiap kampus. Pada bagian ini, tiap kampus
diberikan kesempatan untuk menampilkan bakat dan keahlian terbaik yang
dimiliki untuk dibagi kepada kampus-kampus lainnya, selain sebagai
hiburan.
Kemudian acara inti, yaitu diskusi dengan Dirjen IKM, ibu Euis Saedah,
yang rela membatalkan lawatan ke Korea untuk menghadiri acara ini. Acara
yang begitu inspiratif dari bu Dirjen, membuat para peserta terdiam dan
asyik memperhatikan presentasi dan penjelasan keadaan IKM serta
kesempatan yang begitu besar menjadi orang sukses jika ingin
berwirausaha. Acara yang dijadwalkan selama 75 menit ini pun molor
sampai 90 menit dikarenakan keantusiasan peserta dalam bertanya dan
jawaban yang memuaskan dari bu Dirjen sendiri.
Setelah ISHOMA, acara yang tidak kalah penting yaitu pertandingan persahabatan, bagi pria yaitu futsal, dan bagi wanita yaitu permainan “kejutan”. Walaupun diguyur hujan besar, tidak menyurutkan semangat dari anak-anak daerah ini untuk bermain. Pada kesempatan ini, yang keluar menjadi pemenang futsal adalah dari pihak STTT Bandung sendiri.
Acara yang selesai sekitar pukul 18.20 WIB ini memberikan kesan yang
sangat mendalam bagi teman-teman TPL yang berkesempatan untuk bertemu
dengan saudara-saudara sedaerah mereka. Tidak heran, mereka yang
kebiasaaan menggunakan bahasa Indonesia di kampus masing-masing, asyik
berceloteh dengan menggunakan bahasa daerah masing-masing. Pembagian
kenang-kenangan berupa parcel, boneka dan juga piagam penghargaan
sekaligus do’a, menjadi penutup pertemuan yang dilakukan sekali setahun
ini.
Semoga acara silaturahmi TPL IKM se-Indonesia ini menjadi lebih baik di masa yang akan datang.
Pada kesempatan ini, saya akan sedikit mengulas salah satu kegiatan besar TPL, yaitu silaturahmi TPL. Dari 8 sekolah yang berada di bawah kemenperin, pada tahun 2013 ini, silaturahmi TPL se-Indonesia dilaksanakan di STTT (sekolah tinggi teknologi tekstil) Bandung. Saya sebagai ketua TPL STMI (Sekolah Tinggi Manajemen Industri) Jakarta, tentu saja harus mempersiapkan teman-teman saya di sini untuk keberangkatan ke Bandung.
Setelah rapat beberapa kali sebelum keberangkatan, kami memutuskan untuk menyewa bus Primajasa, seharga Rp. 2.530.000 / hari atau tepatnya 18 Jam perjalanan, jika melebihi jam yang telah ditentukan maka akan dikenakan biaya denda sebesar 100-200 ribu/jam. Kami harus berangkat pukul 05.00, agar diharapkan bisa sampai di bandung pukul 08.00, karena acara akan dimulai pukul 08.30. Seperti biasa, teman-teman yang berjumlah 57 orang, ngaret karena mengantri mandi, membuat kami terpaksa berangkat pukul 05.30.
keadaan teman-teman di dalam bis
Rest Area kedua
kilometer 97, jadi inget saiful jamil
Baru turun dari bis
Spanduk tanda tangan TPL
tari saman oleh akademi teknik kulit yogyakarta
mars TPL STMI-oleh sekolah tinggi manajemen industri jakarta
Tarian beberapa daerah-oleh sekolah tinggi manajemen industri Jakarta
Dance modern-oleh sekolah tinggi manajemen industri Jakarta
vocal grup-sekolah tinggi teknologi tekstil bandung
vocal grup-akademi kimia analisis bogor
tarian tradisional beberapa daerah-oleh akademi pimpinan perusahaan Jakarta
Setelah ISHOMA, acara yang tidak kalah penting yaitu pertandingan persahabatan, bagi pria yaitu futsal, dan bagi wanita yaitu permainan “kejutan”. Walaupun diguyur hujan besar, tidak menyurutkan semangat dari anak-anak daerah ini untuk bermain. Pada kesempatan ini, yang keluar menjadi pemenang futsal adalah dari pihak STTT Bandung sendiri.
ATK VS STMI
Serunya pertandingan di bawah guyuran hujan
Pemberian kenang-kenangan dari penyelenggara kepada tamu
No comments:
Post a Comment