Thursday 6 June 2013

MEMBUBUT, menjadi bagian dari hidupku #belakangan ini saja

"umiiii...umiii..." teriak anak kecil itu mengejarku. masjid BLK pasarebo seakan pecah karena tangisannya. namun bukan itu yang membuatku tertawa. "umiiii...."semakinnya merengek mengejarku yang tak tahu apa-apa. semakin ku menghindar, dia semakin mengejar. busettt,,,yang anehnya, kenapa aku yang dipanggil umi? jelas-jelas aku menggunakan baju bengkel dengan celana panjang, ada apa dengan mu waha anak muda!!! (baca: anak kecil benteq)


sang bapak yang langsung menggendong anaknya, langsung minta maaf setelah anak gadisnya yang mungkin berumur 3 tahun itu berhasil memegang celanaku dengan teriakan"umiiii..." nya. mereka keluar, bertiga tepatnya bersama seorang anak lainnya. entah apa yang sedang mereka lakukan di masjid yang sepi ini.

ujian sertifikasi kompetensi membubut yang dijadwalkan selama 2 hari itu memberikan hasil yang sedikit mengecewakan. dari 24 mahasiswa STMI yang mengikutinya, tidak ada satu pun yang mendapat rekomendasi kelulusan. jika bertanya, "mengapa?" sudah pasti banyak sekali faktor yang memang dapat dimaklumi. mesin bubut yang sudah lebih dari setahun tidak disentuh lagi. mata kuliah PIM (proses industri manufaktur) yang mempelajari bubut hanya ada 1x dan hanya ada ketika semester 2. DAN itu pun dari 3 mesin, dijalankan oleh 5 orang tiap kelompok, yang sudah pasti tidak efektif. latihan persiapan hanya 1 hari. mesin yang berbeda pengoperasiannya antara latihan dengan ujiannya. sepertinya jika memberikan alasan, masih banyak lagi. namun, kesimpulannya memang tidak layak untuk mendapatkannya.

Tapi, dari 24 mahasiswa tersebut, ada 15 orang yang diberikan kesempatan untuk mengikuti ujian kembali tanggal 26 juni nanti. tentu saja, aku salah satu diantaranya. Hal itu yang membuat KAJUR TPL memnyusun jadwal pelatihan di kampus untuk persiapan ujian kembali ini. dan latihan persiapan ini dimulai hari ini, kamis...bertepatan dengan isra' mi'raj nabi Muhammad SAW. tentu saja di sini tidak semeriah yang ada di Lombok sana. tentu saja di sini tidak ada nasi rosul seperti di Lombok sana. tentu saja di sini tidak ada perlombaan-perlombaan tradisional seperti di Lombok sana. oh...Lombok #syndrome pulkam

walaupun tidak sempurna, hasil membubut hari ini cukup membuatku puas. lumayanlah...tidak terlalu buruk. seharian penuh (6 jam sih...) membubut tirus, champer, cutting biasa, ngebor, alur dan ulir tentunya. wajar jika tangan pegel mengoperasikan, kaki pegel berdiri. bahkan sampai sekarang aku masih bingung kenapa tidak ada kursi untuk istirahat di tempat membubut. ada yang tahu? oh ya, jauh-jauh ngomong soal bubut, ada yang belum tahu soal mesin bubut? :D

No comments:

Hokben Bontang Akhirnya Buka!

Beberapa bulan yang lalu pas masih tinggal di Bontang pernah bikin survey di sosial media: "Apa yang belum ada di Bontang yang kalian h...