Wednesday, 15 May 2013

Subuh di Cirebon, zuhur di Boyolali


Suhu dingin itu membuatku tertidur pulas, ternyata sudah jam 5 pagi. Sampai aku tidak sadar bahwa pemberhentian pertama telah sampai, Cirebon. Sepertinya bukan jalan tol, karena masih dilewati oleh kendaraan roda 2. Sembari menunggu teman-teman yang ingin sarapan dan melaksanakan solat.  Oleh-oleh daerah tersebut tampaknya terpajang di barisan pertokoan sekaligus tempat pemberhentian bus itu.



Seperti biasa, perkenalan lanjutan secara tidak langsung kami lakukan ketika beristirahat ini. Laki-laki yang membawa kamera sony dengan tripod fleksibel itu ternyata bernama yuza. Dia adalah blogger perwakilan dari daerah Banten. Di sebelahnya, laki-laki seumuranku membawa kamera DSLR di dalam jaketnya ku kenal bernama Ali, AR Mutajalli. Aktif di blogdetik.com.
“ayo kumpul, kita foto-foto dulu” tiba-tiba suara dari seseorang muncul di belakang. Dia adalah pak dian. Blogger aktif di blogger bekasi dan kompasiana itu memasang kuda-kuda untuk mengambil foto kami bersama.  Jaketnya yang berlogo salah satu stasiun televisi, serta pertemuan ku beberapa kali dengan beliau, walaupun tidak sempat saling sapa, membuatku yakin bahwa beliau adalah wartawan senior.

Tak terasa, hampir 1 jam kami berada di rest area tersebut. Artinya kami harus melanjutkan perjalanan. Semua teman-teman pun bergegas naik dan merapikan tempat duduk.
8 jam perjalanan dari tempat itu, kami sekali lagi istirahat untuk solat dan makan siang. Sebenarnya kami ditargetkan sampai di Solo sekitar pukul 13.00, namun karena ada beberapa kendala, kami terpaksa beristirahat sekali lagi.  Tak perlu ku jelaskan apa saja yang terjadi selama 8 jam itu, karena mungkin itu adalah hal-hal yang membosankan. Tidur, dengar musik, bercanda-canda dan membaca buku. Yah, yang paling aku ingat selama 8 jam itu adalah aku sudah menyelesaikan buku “Republik #Jancukers” sampai bagian ke 62 dari total 85.

“kita sudah sampai Solo kan?” tanya salah satu peserta terhadap peserta lainnya. “sepertinya begitu,  karena kata bang komar 2 jam lagi kita akan tiba ditempat acara”. Walaupun aku tahu bahwa daerah itu masih boyolali, dari alamat rest area tempat kami berhenti yang berada dipinggir jalan.
Ada beberapa hal lucu dari pemberhentian kali ini.
1.      Nama warungnya adalah warung banyak toilet. Unik, walaupun maksud sebenarnya bukanlah nama dari warung tersebut adalah “warung banyak toilet”

2.      Toilet yang suka sekalian sebagai tempat sampah. Benar-benar hal yang luar biasa. Sudah toilet bau, tempat sampah pula. Tapi jangan salah, ini hanya “kecerobohan” pengelola tempat tersebut dalam pemberian tanda.

3.      Tempat parkir yang berada di dalam restoran. Sekali lagi ini hanya kesalahan dari pengelola yang menyebabkan pengunjung multitafsir. Sampai-sampai mas yuza pun yang melihatnya tampak terheran-heran.

Walaupun sempat tersesat, kami pun sampai di hotel kusuma sahid, Solo, pada pukul 15.31. ternyata ada dua tempat penginapan yang akan dipakai selama ASEAN blogger 2013 ini. Hotel kusuma sahid, dan hotel sahid jaya yang jaraknya hanya sekitar 300 m. Untungnya aku dapat di hotel kusuma sahid, jadi tidak perlu “diangkut” lagi. “kamu dapat di kamar nomor 118 ya, bersama Toha, dari relawan TIK dan Akbar dari blogger jember”, kata mbak indah setelah aku registrasi. Pada awalnya aku berharap bisa sekamar dengan peserta dari negara tetangga agar sekalian bisa melatih kefasihan berbahasa inggrisku. Tapi semua harus di syukuri.
Mereka berdua baik, kang Toha orang sunda dan mas Akbar orang jawa. Aku? Tetap bangga sebagai orang Lombok walaupun mewakili komunitas di Jakarta. Baju aku keluarkan dari tas dan digantung di lemari. Semua charger aku pasang agar “sedia payung sebelum hujan”. Setelah mandi dan solat, aku minta izin kepada kang Toha yang pada saat itu ada di kamar untuk istirahat agar bisa segar nanti jam setengah 8 ke rumah dinas walikota Solo.

3 comments:

erig said...

wahh!! ada nama saya juga di postingan ini, luar biasa yah 18 jam perjalanan tamat satu buku, klo saya sih baca buku dalam bus kepala saya sering sakit.
fotonya kereenn-kerrenn.. jadi guru b.indonesia disini bagus kali yah.. hehhee

pedrogondem said...

hehe iya mas, senang bisa mengenal mas ali, mas ali umurnya berapa abad ya? #eh

erig said...

sama-sama om, #eh om
saya masih muda mas, kuliah masih semseter enam

Hokben Bontang Akhirnya Buka!

Beberapa bulan yang lalu pas masih tinggal di Bontang pernah bikin survey di sosial media: "Apa yang belum ada di Bontang yang kalian h...