Loji gandrung. Tempat ini tidak jauh dari hotel
kusuma sahid ataupun hotel sahid jaya. Tentu saja, karena Solo sendiri hanya
seluas 44 km2. Malam itu bis menunggu di depan gerbang. Satu persatu mengambil
tempat duduk. Aku sengaja mengambil tempat paling belakang agar mudah untuk
keluar nantinya. Selain itu, dibelakang memiliki seat yang paling banyak, artinya aku bisa berinteraksi dengan orang
yang lebih banyak.
Ternyata aku memang jauh lebih cepat akrab dengan
para blogger ini. Hanya dengan duduk dan senyum, aku bisa mengenal mas aulia
yang kebetulan duduk disebelah kiriku. Asal aceh tak membuat dia patah semangat
untuk menghadiri “kopdar” nya para blogger ASEAN ini. Sebelah kiri ku adalah
bang komar, yang ternyata baru sadar bahwa aku ikut rombongan bis dari
jabodetabek walaupun kami bersama selama hampir 14 jam itu. Dan 2 kursi di
sebelah kiri, adalah mas agus. Beliau adalah guru SMP dari Indramayu. Lelaki
paruh baya tersebut tampaknya adalah orang yang cepat akrab dengan orang lain.
15 menit dalam bis, sembari mengambil rekaman
dengan handycam ku yang hasilnya dapat dilihat di http://www.youtube.com/watch?v=cwgy4rI3To0
, akhirnya kami pun sampai di rumah dinas walikota Solo ini. Berbeda dengan
rumah dinas di daerah lainnya, ketika baru sampai depan, kita disuguhkan dengan
becak dan arsitektur belanda khas zaman dahulu. Benar-benar menjaga dan
memelihara peninggalan budaya daerah. Saya sarankan bagi kalian yang bukan
orang Solo untuk mencontoh sisi positif dari Solo ini. Tidak hanya itu. Setelah
registrasi seperti biasa, kami di berikan goodie
bag yang isinya benar-benar membuatku kagum. Satu buah VCD mengenai batik
Solo, buku Selayang Pandang Kota Solo (Surakarta), satu buah kalender event
budaya dan seni selama 2 tahun, serta sebuah map dan keterangan transportasi di
Kota Solo. Benar-benar luar biasa. Upaya promosi dan kebanggaan terhadap kota
sendiri yang terasa sekali. Saya berharap, daerah-daerah lain, khususnya tempat
saya di Lombok, berani dan bangga dalam promosi daerahnya seperti di kota “ART and CULTURE” ini.
Acara berjalan seperti penyambutan biasanya. Ada
tarian penyambut tamu, yang saya sendiri lupa ini namanya tari apa. Sambutan
dari salah satu perusahaan pendukung ASEAN Blogger 2013, dari dirjen kerjasama
ASEAN dan tentu saja dari walikota Solo. Pak Rudianto, pengganti Jokowi ini,
tidak jauh berbeda dengan gubernur Jakarta yang sekarang ini. Mungkin yang
paling tampak perbedaannya adalah, bahwa beliau berkumis, sedangkan Jokowi
tidak. Acara yang berjalan sampai pukul 21.00 ini ditutup dengan acara
makan-makan.
No comments:
Post a Comment