Belum selesai dengan proyek pembangunan Dermaga Labuhan Haji, proyek pembangunan pelabuhan Telong-Elong pun mangkrak di Bumi Patuh Karya ini.
Dilansir dari Suara NTB edisi 19 Maret 2012, Progres pembangunan proyek Pelabuhan Telong-Elong di Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur senilai Rp 20 miliar belum menunjukkan perkembangan yang signifikan. Sejak proyek dikerjakan sekitar enam tahun lalu, tepatnya tahun 2007, proyek ini mubazir dan mangkrak. Persoalan klasik yakni kurangnya dukungan anggaran diduga menjadi problem utama mangkraknya mega proyek tersebut.
Kepala Dinas PerhubunganKomunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) NTB, Ir. Ridwan Syah,
MM, MTP tidak menampik hal tersebut. Ia mengakui sejak dibangun tahun
2007 lalu, proyek pelabuhan ini hanya dapat dikerjakan tidak mencapai
50 persen dari target yang ada. Sejak dibangun 6 tahun lalu proyek
ini hanya mendapatkan alokasi anggaran sekitar Rp 1,3 miliar sampai
1,5 miliar tiap tahunnya. Ia sendiri memahami terbatasnya anggaran
tersebut dikarenakan kemampuan keuangan daerah yang terbatas.
Sejak dianggarkan tahun 2007, mulai dilakukan
pembebasan lahan dan pembagunan di terminal dan jalan dari pantai yang
menghubungkan dengan demaga. Setelah itu dibangun dermaga, akan tetapi
jalan dari pantai belum bisa diselesaikan. Pelabuhan Telong-Elong
belum rampung sampai 50 persen dari target. Pasalnya, anggaran yang
diperlukan untuk merampungkan pelabuhan itu sampai bisa berfungsi
mencapai Rp 20 miliar. Dana sebesar ini diperlukan untuk membangun
infrastruktur dan dermaganya. Kendati secara progres fisik belum
rampung, akan tetapi secara kontraktual sudah sesuai.
Jika mengandalkan dana dari APBD dengan penganggaran
sekitar Rp 1,3 miliar tiap tahunnya, maka membutuhkan waktu 20 tahun
untuk bisa menyelesaikan pelabuhan tersebut. Karena itu, untuk
mempercepat pengerjaan proyek tersebut pihaknya telah mengusulkan agar
mendapatkan bantuan dari APBN sehingga bisa selesai secara bertahap dan
bisa difungsikan dengan menggunakan fasilitas yang ada.
Pihaknya telah mengusulkan anggaran agar mendapatkan
bantuan dari APBN 2013. Ia mengaku peluang mendapatkan dukungan
anggaran itu terbuka. Akan tetapi, untuk mendapatkan dukungan itu pemerintah harus melengkapi sejumlah dokumen. Karena persoalannya, proyek
pelabuhan itu dikerjakan melalui APBD, jika mau masuk dukungan APBN
perlu ada kejelasan terkait pelabuhannya.
Karena pelabuhan regional lanjut Ridwan Syah, berarti kewenangannya berada di provinsi dan anggarannya melalui APBD. Jika dukungan dari APBN itu masuk sekitar 2013, maka pihaknya memastikan pelabuhan tersebut akan rampung tahun itu juga.
Karena pelabuhan regional lanjut Ridwan Syah, berarti kewenangannya berada di provinsi dan anggarannya melalui APBD. Jika dukungan dari APBN itu masuk sekitar 2013, maka pihaknya memastikan pelabuhan tersebut akan rampung tahun itu juga.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Biro Administrasi
Pembangunan (AP), H. Abdul Haris juga membenarkan mangkraknya proyek
tersebut dikarenakan kurangnya dukungan anggaran Dikatakan, proyek ini dikerjakan. secara bertahap
karena keterbatasan anggaran. Diakuinya, progres proyek ini sendiri
tidak sesuai harapan karena melenceng dari target. Dari segi target
tahun 2011, diakuinya sudah selesai. Tahun ini, proyek ini kemungkinan
mendapatkan dukungan dana dengan jumlah yang sama seperti tahun lalu
yakni berkisar Rp 1,3 miliar sampai Rp 1,5 miliar.
Apakah ini cobaan lagi? ataukah kecerobohan? atau mungkin perencanaan yang kurang matang? silahkan menilai sendiri bagaimana paradigma pembangunan yang ada di Lombok Timur ini.
No comments:
Post a Comment