Saturday, 26 April 2014

road to lombok part 2 : Jakarta kota - surabaya gubeng

gilimanuk-padangbay, gilimanuk-padangbai, gilimanuk padang bai, road to lombok, perjalanan ke lombok, travel to lombok, backpacker ke lombok, petualangan ke lombok, jalan-jalan ke lombok, perjalanan jakarta kota stasiun surabaya gubeng, stasiun jakarta kota - stasiun gubeng, komunitas blogger smansasel
menunggu kedatangan kereta di stasiun jakarta kota

sebelum membaca tulisan ini, kalo belum baca bagian sebelumnya, baca dulu di sini, biar nyambung hehehe
"kri, ini surat keterangan sakit ku, kasi ke dosen nanti ya"
"oke pen"
dan tenanglah gue untuk melanjutkan perjalanan pulang ke kampung halaman di Lombok sana.

waktu itu pukul 09.30, waktu dimana busway sepi. berbekal hanya membawa satu tas, karena gue tipe orang yang gak suka ribet kalo bepergian, setelah naik metromini 47 jurusan pd. kopi senen, gue turun di halte busway pasar cempaka buat ngelanjutin pake busway. lumayan lama sih, kayaknya orang transjakarta tahu aja kalo lagi sepi, buswaynya semakin sedikit. perjalanan ke stasiun jakarta kota gue tempuh sekitar 1 jam perjalanan. transit di harmoni untuk mengambil jurusan jakarta kota. stasiun jakarta kota berada tepat di samping halte busway jakarta kota.

sampai di stasiun jakarta kota, ada waktu sekitar satu jam lagi. gue gak sia-siain buat makan, karena dari tadi pagi belum sarapan gara-gara keburu ke puskesmas. oh ya, sebelum sarapan gue beli buah pir yang dijual sama pedagang asongan di depan stasiun. murah sih, 4 buah = 10.000. satu-satunya alesan gue beli buah, karena takut karang gigi gue semakin parah. serius.
road to lombok, perjalanan ke lombok, travel to lombok, backpacker ke lombok, petualangan ke lombok, jalan-jalan ke lombok, perjalanan jakarta kota stasiun surabaya gubeng, stasiun jakarta kota - stasiun gubeng, komunitas blogger smansasel, ketapang - gilimanuk, ketapang gilimanuk, banyuwangi menyebrang ke bali, gilamanuk bali, ketapang banyuwangi
biar gak dikira hoax, miringin kepala bentar

seperti kebanyakan orang yang bepergian jauh menggunakan bus atau kereta api, biasanya bakalan dapet temen atau kenalan baru. begitu juga gue, gue bagi jadi dua sesi. sesi kenalan sebelum naik kereta, dan kenalan setelah naik kereta.

kenalan sebelum naik kereta
sebut aja namanya mbak hamba Allah. kenalan yang aslinya orang "jawa" tapi gede di jakarta ini pergi dengan kereta yang sama, namun gerbong yang berbeda sama gue. tujuannya ke sragen. jelas aja pasti dia turun sebelum gue. awalnya gue kira nih mbak-mbak polos, karena dia katanya baru pertama kali naik kereta api ke sragen. ternyata usut punya usut, mbak ini sudah sering melang-langbuana ke seluruh wilayah di Indonesia, SENDIRIAN. ALONE. MESAK-MESAK. 
road to lombok, perjalanan ke lombok, travel to lombok, backpacker ke lombok, petualangan ke lombok, jalan-jalan ke lombok, perjalanan jakarta kota stasiun surabaya gubeng, stasiun jakarta kota - stasiun gubeng, komunitas blogger smansasel
mbak-mbak itu

wow -_- berarti tadi maksudnya baru pertama kali itu ke sragennya, bukan naik kereta api atau petualangannya. itu kekagetan pertama. kekagetan yang kedua, pas mbak ini ngeluarin rokok. untung aja mbak ini gak nawarin rokoknya, kan gue agak malu bilang ke cewek "maaf mbak, saya gak ngerokok". tapi asyik juga diajak ngobrol. umurnya mau 40 tahun kali ya, dan kita pisah setelah naik ke gerbong kereta.

kenalan pas berada di kereta
kebetulan gue dapet kursi di gerbong 1, kursi 10c. dan satu kursi dengan sebuah keluarga, atau lebih tepatnya rombongan emak-emak *tenang sayang, udah tua-tua kok *ngomong sama pacar, berjumlah 3 orang dengan satu anak perempuan yang tembem. anak kecil ini dipanggil cucu sama mereka. 
road to lombok, perjalanan ke lombok, travel to lombok, backpacker ke lombok, petualangan ke lombok, jalan-jalan ke lombok, perjalanan jakarta kota stasiun surabaya gubeng, stasiun jakarta kota - stasiun gubeng, komunitas blogger smansasel
"cucu" yang tembem

salah satu hal yang membuat berkah duduk dengan emak-emak adalah mereka membawa makanan banyak. ya, saking banyaknya gue gak tahu mau duluan makan yang mana. hahahah...mulai dari lontong, jeruk, pangsit, kacang, manisan, air minum berliter-liter, nasi ayam sampai dengan pop mie. semua ditawarin ke gue. eh bukan, bukan ditawarin, dipaksa buat makan. "ayo aa' dimakan jajannya, ayo aa' minum aja airnya"

ya gue malu sendiri sih, secara gue gak bisa ngasi mereka apa-apa. bekal selama 16 jam perjalanan ke surabaya aja cuma sebotol tanggung air putih seharga 3500, sedangkan mereka kalau dihitung-hitung ngasinya setara dengan harga tiket ke surabaya. berkah kan? hohoho

walaupun mereka kalo ngobrol dengan sesama pake bahasa sunda, ya gue cuma bisa senyam senyum aja. kagak ngerti sih. rombongan ini ada acara keluarga di jombang, jadi turunnya juga lebih dulu dari gue. dan pas mereka turun di jombang sekitar jam 1 kurang gitu, gue pun ikut bantu-bantu barang bawaannya. masak gue mau biarin emak-emak yang ikhlas ngasi makanan, bawa barang berat sendiri? gue gak setega itu kale *gue anak baik loh *lol

perjalanan ini kalo dibikin lagu persis banget sama dangdut yang liriknya gini itu loh "pernah sekali, aku pergi, dari jakarta, ke surabaya....". tapi aneh, suara keretanya bukan jug jag jug jag jug, tapi jeg jeg jeg jeg jeg jeg, apa telinga gue yang agak sedeng ya?

walaupun ini ekonomi, tapi sekarang tetep pake AC loh, dan itupun udah ada tempet ngecasnya jadi gak usah capek-capek bawa powerbank. kursinya sih 3-3 gitu, tapi untung aja karena bukan weekend atau hari libur nasional kali ya makanya penumpangnya cuma sedikit.

oh ya salah satu hal seru pas perjalanan ini itu, setelah stasiun purwokerto, entah namanya stasiun apa, soalnya waktu itu gue lagi di kamar mandi. terdengar ramai dan ribut, seperti orang lagi demo, teriakan "mas buka mas pintunya" , "mas tolong dibuka pintunya mas" sambil gedor-gedor kaca kereta. gak cuma 1-2 orang, tapi bisa mencapai puluhan. awalnya gue kira ada orang pengen buat onar atau sedang kecelakaan, eh setelah mengamati, ternyata berubah kata-kata minta tolongnya menjadi "mas kopinya mas", "mas nasi ayam mas, ada nih masih anget mas", "mas, bakpia pathok, oleh-oleh mas", gue jadi nyadar kalo mereka penjual yang udah gak dibolehin naik kereta api setelah yang kereta api ekonomi AC mulai ditertibkan. di satu sisi sih kasian dan kita memang membutuhkan banget waktu itu perjalanan sudah menempuh sekitar 7 jam, jadi persiapan makanan juga pasti udah pada abis. tapi di sisi lain juga pasti bakalan mengganggu perjalanan.

enaknya, kalau temen duduk udah pada turun duluan semua, kita yang sisanya bisa menikmati tidur dengan nyenyak. kaki terlentang, serasa 4 buah kursi cuma milik sendiri. mau terlentang kek, mau jejungkeng kek, pokok mele-mele te wah. di surabaya gubeng, pas turun kereta, kita disambut loh. disambut sama tukang ojek, becak dan taksi. "mas mas mas, ojek mas" , "mas mas mas, becak mas", "mas mas mas, taksi mas, kemana mas? bisa nego"

tapi berhubung gue dari stasiun gubeng ke stasiun banyuwangi baru, jadi gak perlu kemana-mana. tinggal nunggu pagi aja, nanti jam 09.00 pagi baru berangkat lagi. jadi waktunya untuk mencari sekedar tempat untuk tidur. dan tempat yang pasti menerima dengan terbuka adalah musolla. musolla di stasiun surabaya gubeng ada di luar, di apit sama pos polisi dan warung makan "sederhana". oh ya, ngomong-ngomong soal warung makan "sederhana" ini, makanan di sana lumayan loh, dengan harga yang relatif murah, rata-rata 9000, dengan minuman rata-rata 3000. apalagi ditemani sama laga REAL MADRID VS BAYERN MUNICH, rasanya perjalanan sampai tengah malam di kereta tadi tidak terlalu terasa.

yang terasa itu pas tidur di musollanya, direbutin sama nyamuk. udah gitu nyamuknya lincah banget lagi, mirip sama spiderman yang menghindar sana-sini pas mau ditepuk. tapi bukan petulangan namanya kalo gak dapet pengalaman seperti itu, bukan begitu? :)

1 comment:

Hokben Bontang Akhirnya Buka!

Beberapa bulan yang lalu pas masih tinggal di Bontang pernah bikin survey di sosial media: "Apa yang belum ada di Bontang yang kalian h...