Friday 29 March 2013

9 summer 10 autumn

apa yang terlintas dibenak kalian ketika mendengar kata "9 summer 10 autumn"? 10 tahunkah? luar negeri kah? tidak salah memang apa yang kalian pikirkan. 9 summer 10 autumn adalah karya iwan setyawan, seorang analisa statistik yang menuliskan perjalanan hidupnya dalam sebuah novel setebal 238 halaman. novel best seller yang sekarang sudah difilmkan itu, menceritakan tentang kehangatan keluarga serta perjuangan hidup dimana kesuksesan itu tidak bisa diraih sekejap mata. berikut kutipan resensi dari buku pertama iwan setyawan tersebut :

Di kaki Gunung Panderman, di rumah berukuran 6 x 7 meter, seorang anak laki-laki bermimpi. Kelak, ia akan membangun kamar di rumah mungilnya. Hidup bertujuh dengan segala sesuatu yang terbatas, membuat ia bahkan tak memiliki kamar sendiri. Bapaknya, sopir angkot yang tak bisa mengingat tanggal lahirnya. Sementara ibunya, tidak tamat Sekolah Dasar. Ia tumbuh besar bersama empat saudara perempuan. Tak ada mainan yang bisa diingatnya. Tak ada sepeda, tak ada boneka, hanya buku-buku pelajaran yang menjadi "teman bermain"-nya. Di tengah kesulitan ekonomi, bersama saudara-saudaranya, ia mencari tambahan uang dengan berjualan di saat bulan puasa, mengecat boneka kayu di wirausaha kecil dekat rumah, atau membantu tetangga berdagang di pasar. Pendidikanlah yang kemudian membentangkan jalan keluar dari penderitaan. Dan kesempatan memang hanya datang kepada siapa yang siap menerimanya. Dengan kegigihan, anak Kota Apel dapat bekerja di The Big Apple, New York. Sepuluh tahun mengembara di kota paling kosmopolit itu membuatnya berhasil mengangkat harkat keluarga sampai meraih posisi tinggi di salah satu perusahaan top dunia. Namun tak selamanya gemerlap lampu-lampu New York dapat mengobati kenangan yang getir. Sebuah peristiwa mengejutkan terjadi dan menghadirkan seseorang yang membawanya menengok kembali ke masa lalu. Dan pada akhirnya, cinta keluargalah yang menyelamatkan semuanya.


Bundelan kertas penting yang disesaki hikayat kerja keras, kehangatan keluarga, dan perantauan. Sungguh sebuah praktik man jadda wajada yang terang. Selamat mereguk semangat perjuangan dan kesabaran anak sopir angkot di sudut Jawa Timur yang berkilau di New York. Inspiratif.
--A. Fuadi, Penulis best seller trilogi Negeri 5 Menara

....most of all it is a story of dreams come true, sharply focused by a person who knows what he wants. Certainly very relevant in today's world which needs the dose of positive energy that Mr Iwan Setyawan delivers.
--Wimar Witoelar, Authority in journalism, public relations and communication

yang lebih menarik lagi, saya mendapat undangan dari komunitas blogger untuk mengikuti bedah buku, temu kangen atau lebih ke arah bedah film dari 9 summer 10 autumn ini. tentu saja sesuatu yang luar biasa bagi saya dapat menghadirinya, walaupun saya harus melepas 2 mata kuliah pada waktu itu.

perjalanan yang lumayan lama, sekitar 2 jam setengah dari cempaka putih ke kebayoran baru, panas, pusing, sakit mata dan bolos kuliah , semuanya terbayar dengan kepuasan bertemu sosok mas iwan dan pemain-pemain film dari 9 summer 10 autumn ini.


 saya bersama ihsan tarore (ihsan idol) pemeran mas iwan
saya bersama hatya fathurrahman
saya bersama teman-teman blogger, dewi irawan dan hatya fathurrahman
(maaf upload gambar agak sedeng)

dan bagian yang paling menarik adalah perjalanan hidup mas iwan yang memiliki kesamaan dengan perjalanan hidup sya. mas iwan 5 bersaudara, begitu juga dengan saya. mas iwan memiliki sosok ibu yang memiliki pemikiran simpel tapi seorang wanita pekerja keras yang pantang menyerah serta manajer keuangan keluarga yang sangat handal mengelola keuangan keluarga yang berkehidupan pas-pasan. namun 1 hal yang berbeda bahwa ayah mas iwan ini adalah orang yang berpendirian keras dan ingin anaknya sesuai dengan apa yang diinginkan, sedangkan ayah saya sendiri adalah orang yang legowo dan terserah nanti saya akan menjadi apa.

pemutaran premier akan dilaksanakan tanggal 12 April (kalau tidak salah) dan rilis tanggal 25 april, jadi buat kalian yang masih merasa sebagai orang yang susah, janganlah bersedih, seperti yang dikatakan oleh mas iwan, bahwa kesuksesan itu akan terasa nikmat jika anda mendapatkannya dengan berdarah-darah, layaknya berpuasa akan terasa nikmat dimana setiap tetes air yang masuk ketika berbuka,.


1 comment:

badai otak said...

Hayria, mas. bukan Hatya

Hokben Bontang Akhirnya Buka!

Beberapa bulan yang lalu pas masih tinggal di Bontang pernah bikin survey di sosial media: "Apa yang belum ada di Bontang yang kalian h...